SYEKH SITI JENAR (juga dikenal dalam banyak nama lain, antara lain Sitibrit, Lemahbang, dan Lemah Abang) adalah seorang tokoh yang dianggap Sufi dan juga salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Tidak ada yang mengetahui secara pasti asal-usulnya. Di masyarakat terdapat banyak varian cerita mengenai asal-usul Syekh Siti Jenar. Demikian petikan suluk tentang akhir jaman Syeh Siti Djenar mungkin seperti kita rasakan sekarang. Lepas dari suasana politik, sosial saat ini, isi suluk tersebut bisa menjadi wejangan, serta menjadi tambahan ilmu untuk kebaikan kita kedepannya nanti. Juga menjadi pengingat dan selalu waspada bila akhir jaman pasti akan datang, sehingga kita Shalat lima waktu menurut Syekh Siti Jenar. Shalat lima kali sehari, puji dan dzikir itu adalah kebijaksanaan dalam hati menurut kehendak pribadi. Benar atau salah pribadi sendiri yang akan menerima, dengan segala keberanian yang dimiliki. (Serat Syaikh Siti Jenar Ki Sasrawijaya, Pupuh III Dandanggula, 33). Darah Syekh Siti Jenar mula-mula berwarna merah, lalu menjadi putih. Mayatnya berubah menjadi kecil, lalu berubah menjadi cahaya merah, hitam, kuning, dan putih, kemudian berubah menjadi lima warna. Setelah itu, muncul cahaya putih yang membentuk kalimat โ€œLa ilaha illa Allah.โ€. Cahaya putih itu kemudian hilang. Pada dasarnya ada beberapa hal kontroversial mengenai Siti Jenar dan aliran yang dibawanya. Dalam beberapa referensi disebutkan bahwa Siti Jenar beraliran Tantrayana. Yaitu suatu sekte Budha yang sebenarnya telah jauh keluar dari ajaran Budha sendiri. Tantrisme sebenarnya sudah ada sejak zaman India Kuno, jadi jauh sebelum Budha lahir.
Sasahidan Syekh Siti Jenarโ€ฆ. Kang Deds. I nilah sebuah terjemahan dari salah satu peninggalan Syech Siti Jennar. โ€œAku angkat saksi di hadapan Dzat-Ku sendiri, sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Aku, dan Aku angkat saksi sesungguhnya Muhammad itu utusan-Ku, sesungguhnya yg disebut Allah Ingsun diri sendiri (badan-Ku), Rasul itu Rahsa-Ku
Dalam ajaran jawa manusia hidup ini hendaknyaolah laku, sehingga terciptalah manusia "ananeng, ananing, ananung, uninang". Yaitu suasana yang membuat orang h l2vdHGe.
  • 83ggs87bqn.pages.dev/62
  • 83ggs87bqn.pages.dev/391
  • 83ggs87bqn.pages.dev/198
  • 83ggs87bqn.pages.dev/37
  • 83ggs87bqn.pages.dev/90
  • 83ggs87bqn.pages.dev/224
  • 83ggs87bqn.pages.dev/86
  • 83ggs87bqn.pages.dev/150
  • 83ggs87bqn.pages.dev/357
  • 140 wejangan syekh siti jenar